Time For Serendipity

Mata Air itu Bernama Mata Air Guyangan

 

Untuk mencapai tempat ini melalui perjalanan darat butuh kurang lebih 1 jam, dan melewati indahnya suasana pedesaan yang masih belum terjamah teknologi modern. Tidak ada sinyal yang cukup baik menembus daerah ini, namun di situlah keindahan sebuah perjalanan, saat kau harus benar-benar terputus dengan teknologi modern dan menyatu dengan alam.

 

Saat kami sampai, setelah perjalanan yang cukup jauh, keindahan laut di tebing yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Bahkan kalau boleh hiperbola, terlalu indah untuk bisa di deskripsikan di artikel ini. Dan itu baru pemandangan laut dari atas tebing, bagaimana di bawah sana? di antara tebing mata air Guyangan? untuk mencapai mata air tersebut, kami harus menuruni 700 anak tangga yang cukup curam dan tanpa pengaman yang memadai, disitulah keseruannya, kami anak-anak kota yang manja dan terbiasa dengan kemudahan, kemudian harus melakukan sesuatu yang melelahkan untuk mencapai tujuan yang entah apa mata air ini bisa tawarkan. Tapi percayalah, rasa lelah dengan kaki yang gemetar karena melalui 700 anak tangga turun, rasa lelah yang menyebabkan nafas kami pendek, rasa lelah yang membuat asthma kambuh, yang kemudian terbayar dengan pemandangan laut yang lebih lebih dan lebih indah lagi daripada di atas tebing sana. saat kau hanya bisa duduk, dan terdiam di tepi tebing, dan menikmati betapa hebatnya Tuhan, dan betapa gilanya keindahan Indonesia! Hanya ada syukur saat itu yang bisa kami lakukan

 

Tapi perjalanan belum selesai, kami turun lagi dan melompat dengan girangnya di sebuah  mata air yang dingin, diantara batu-batu berlumut yang licin,  di dalam tebing dengan pemandangan laut lepas. Berenang seperti anak kecil yang belum pernah melihat mata air itu seperti apa, dan minum langsung dari sumber air tersebut!

 

Mata air itu bernama Mata Air Guyangan, untuk mencapainya kamu tidak perlu fisik yang kuat, hanya butuh niat kalau kamu pasti bisa menjajal 1400 anak tangga bolak-balik, di tepian tebing dengan pengaman yang minim, tapi kamu punya sahabat di sekitarmu yang bisa menjadi sandaran, penopang dan bahkan penyemangat di saat kamu lelah menjajal anak tangga tersebut. Ada sebuah kata-kata bijak yang bisa kau kau ingat “bahwasanya jika kamu benar-benar ingin mengenal seseorang , lakukanlah perjalanan bersama-sama”

 

Hidup itu indah kawan, dan Indonesia itu Indah, dan terlebih lagi, saat kau berbagi dengan sahabat terbaikmu, itu akan  menjadi pengalaman yang tak bisa diungkap dengan kata-kata.